Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal Desa Budo Kabupaten Minahasa Utara

  • Yurike Lewan Politeknik Negeri Manado
  • Seska M.H Mengko Politeknik Negeri Manado Jurusan Pariwisata
  • Hendry M. E Kumaat Politeknik Negeri Manado Jurusan Pariwisata

Abstract

Potensi budaya dan kearifan lokal dalam pengembangan pariwisata menjadi bagian dari produk kreativitas manusia. Desa wisata merupakan suatu destinasi wisata yang di dalamnya mencerminkan kearifan lokal suatu daerah. Kearifan lokal yang ada dalam kehidupan masyarakat yaitu:  kesenian tradisional, adat istiadat, pertanian,sejarah dan budaya. Desa Budo terletak di Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara merupakan desa wisata dengan keunikan  keindahan hutan mangrove dan dermaga di pesisir pantai.  Potensi  wisata ada di desa Budoberupa wisata alam, budaya dan edukasi. Tujuan penelitian adalah menganalisis potensi-potensi wisata yang berkaitan dengan  kearifan lokal dan merekomendasikan pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal  di desa Budo Minahasa Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif melalui observasi secara langsung dan wawancara dengan pihak- pihak  yang terkait  dengan penelitian. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah konsep 4 A digunakan untuk menganalisis potensi dan pengembangan wisata melalui analisis kearifan lokal. 

Hasil Penelitian potensi kearifan lokal  yang ada di desa wisata Budo masih dilestarikan sampai saat ini. Beberapa faktor pedukung seperti atraksi , amneitas dan aksebilitas dan aselery sangat mendukung di desa Budo sehingga dapat berkembang menjadi kawasan  wisata alam dan budaya. Pengembangan desa wisata berbasisi kearifan lokal yang ada di desa Budo yaitu pengembangan  sumber daya manusia  berbasis kearifan lokal  ; Pengembangan  atraksi  budaya dan seni seperti : Pertunjukan daur hidup  manusia yang ada di masyarakat desa Budo; Pertunjukan panen pohon  buah kelapa. Pertunjukan perahu terapung atau lomba perahu; Pertunjukan pasar terapung ; Pertunjukan pesta adat Tulude ; Pertunjukan tarian masamper ; Pertunjukan tarian pato-pato; Pertunjukan kuliner; Pertunjukan bakar Ikan ; Pertunjukan pembuatan kerajinan ginto dan kerajinan batok kelapa dan paket perjalanan  khusus kawasan desa wisata Budo.

References

Anwar A, dkk.2018. Stratego Pengembangan Wisata Berbasis Kearifan Lokal di Kalimantan Selatan. Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 13 no 2 ISSN 2086091 No : 709/Akred/P2Mi- LIPI/2015.
Anindita, M. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kunjungan ke Kolam Renang Boja. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Koen Meyers. 2009. Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata. Jakarta: Unesco Office.
Handayani ,2021 Membangun Desa dengan kearifan lokal di desa Palaan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Journal of Urban Sociology.Vol 3/no 2.
Istiawati, F. N. (2016). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Kearifan Lokal Adat Ammatoa dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. Cendekia, 10(1), 1-18.
Rifiyan A . 2016 Pengembangan Desa Wisata berbasis Eko Budaya. Jurnal Festival Vol 1 No 2.
Sumbayak,S dkk.2021. Perencanaan Desa Wisata Berbasis kearifan lokal di Kabupeten Humbang Hasudutan. Jurnal Spasial Vol 8 No 3 2021 ISSN 2442-3262.
Suwena, I Ketut. 2010. “Format Pariwisata Masa Depan” dalam Pariwisata Berkelanjutan dalam Pusaran Krisis Global”. Denpasar . Penerbit : Udayana University Press.
Priasukmana Soetarso dan R. Mohamad Mulyadin, 2013, Pembangunan Desa Wisata : Pelaksanaan Undang-undang Otonomi Daerah, jurnal, hlm 38 .
Published
2023-01-09
How to Cite
Lewan, Y., Mengko, S., & Kumaat, H. (2023, January 9). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal Desa Budo Kabupaten Minahasa Utara. HOSPITALITY AND TOURISM, 6(1), 343-352. https://doi.org/https://doi.org/10.35729/jhp.v6i1.116
Section
Hospitality and Tourism